BETON


Durabilitas Beton

Langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk menjaga durabilitas (keawetan) konstruksi beton agar tidak cepat rusak antara lain :

1. Memperkecil sifat permeabilitas beton.

Langkah ini dilakukan melalui penentuan factor air semen yang tidak terlalu besar. Dengan faktor air semen kecil maka kekedapan beton yang terbentuk juga makin baik. Sehingga bahaya karbonasi maupun rembesan air ke dalam tubuh beton makin kecil. Keuntungannya, ancaman korosi baja tulangan juga diperkecil.

2. Pertebal selimut beton .

Selimut beton yang terlalu tipis tentu akan mudah dilewati oleh unsur-unsur perusak yang akan menyerang baja tulangan mau pun lapisan beton bagian dalam. Kendati mutu beton yang ditunjukkan oleh kuat tekan yang dicapai tinggi, tapi bila selimut beton yang menutup baja tulangan terlalu tipis, tentu menjadi sia-sia. Karena beton lemah daya tahannya terhadap kebakaran atau pukulan perusak seperti abrasi gelombang air maupun perubahan cuaca.

3. Lapisan permukaan beton dengan bahan coating seperti epoxi.

Fungsi pelapisan di sini adalah menamabah kekedapan permukaan beton. Dengan tingkat kekedepan yang tinggi maka garam, karbon dioksida, air maupun unsur perusak lain yang akan melemahkan struktur beton bisa dicegah.

4. Penggunaan bahan inhibitor.

Bahan inhibitor adalah bahan kimia yang berfungsi untuk melambatkan proses korosi yang akan menyerang beton. Yang biasa digunakan adalah calcium nitrit. Bahan ini tidak hanya bias mengurangi proses korosi pada beton tapi juga mampu meningkatkan kekuatan beton.

5. Pemanfaatan cathodic protection.

Cara ini biasanya dilakukan setelah diketahui terjadi proses korosi pada tulangan baja konstruksi beton. Prinsip kerja pencegahan cara ini adalah pembalikan arus listrik dari kutub anoda dan katoda dari proses korosi elektrokimia. Dengan demikian bagian anoda yang sebelumnya merupakan wilayah yang terkorosi diubah menjadi daerah katoda sehingga korosi dihentikan.

6. Menjaga permukaan beton agar tetap kering.

Air yang meresap ke dalam permukaan beton seringkali membawa unsur-unsur yang bersifat agresif dan korosif. Dengan sifat beton yang tidak mungkin kedap sama sekali, maka menjaganya untuk tetap kering merupakan tindakan antisipasi yang akan mengurangi serangan lingkungan yang akan merusak keawetan beton.

7. Menggunakan bahan campuran pozzolan (fly ash).

Bahan pozzolan seperti abu terbang (fly ash bisa mengurangi permeabilitas beton sampai 10 kali lipat. Sehingga permukaan beton menjadi lebih kedap. Dengan demikian bahan yang akan menjadi faktor perusak bisa diperkecil kemungkinannya menembus pori-pori beton, diharapkan beton bisa lebih awet.

8. Memanfaatkan type semen tahan sulfat atau garam.

Dengan tersedianya jenis semen tertentu yang tahan terhadap lingkungan korosif maka pemanfaatannya sangat membantu dalam upaya membangun konstruksi yang karena lingkungannya memang sudah berpotensi merusak maka perlu suatu konstruksi yang tahan terhadapnya.

9. Memanfaatkan bahan additive.

Bahan additive merupakan bahan pabrikasi yang difungsikan untuk membantu beton mengatasi problem lingkungan. Bahan ini dicampurkan saat pengadukan campuran beton. Pemilihannya disesuaikan dengan pengaruh yang diinginkan. Untuk lingkungan yang basah, diperlukan bahan additive yang bisa mempercepat pengeringan beton, untuk lingkungan yang korosif, dipakai bahan additive yang memperkuat daya tahan beton terhadap unsur-unsur penyebab korosi.

Berbagai cara yang diuraikan di atas adalah langkah-langkah rekayasa agar konstruksi beton mampu memenuhi tuntutan durabilitas sesuai dengan umur layanan yang diharapkan. Tentu saja pemilihan alternatifnya perlu memperhitungkan tingkat kepentingan, serta nilai ekonomisnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar