KOROSI



Korosi adalah proses degradasi atau perusakan material yang desebabkan oleh pengaruh lingkungan yang bersifat kimia, fisis dan biologis. Korosi adalah merupakan salah satu masalah yang dihadapi oleh banyak pihak terutama pada bangunan dan peralatan dari logam atau pada pabrik-pabrik yang banyak menggunakan mesin-mesin. Korosi ini dapat terjadi pada semua logam terutama yang berhubungan dengan udara atau cairan yang korosi. Lingkungan yang asam dapat mempercepat terjadinya korosi, hal ini dapat ditunjukkan oleh percobaan yang dilakukan oleh Whitman dan Rusel dimana larutan yang mempunyai pH 4 – pH 1 ternyata menyebabkan korosi cepat sekali. Kandungan SO2 di udara, tanah dan air dapat berpengaruh terhadap proses korosi baik secara kimia maupun bilogis karena adanya SO2 akan memacu pertumbuhan bakteri pereduksi sulfat selain itu SO2 dengan adanya hujan akan membentuk asam sulfat yang bersifat korosif bagi logam atau baja

e + 3H2O + 3/2 O2 2Fe(OH)3

Upaya pengendalian yang diterapkan dalam kerangka perlindungan terhadap baja yang digunakan adalah :

1) Pemilihan jenis material yang tepat

2) Perancangan konstruksi yang memadai (appropriate)

3) Penerapan pelapisan

4) Penerapan sistim proteksi katodik dan anodik

5) Pengkondisian lingkungan


Infrastructure Management System (IMS)


Sistem adalah : Diartikan sebagai interaksi atau ketergantungan yang sudah biasa dari kelompok-kelompok kerja yang menuju ke sebuah tujuan.

Infrastruktur adalah : Suatu sistem fisik atau fasilitas yang menyediakan layanan umum yang penting seperti transportasi, utilitas (air, gas, listrik) energi, telekomunikasi, limbah buangan, lahan taman, olah raga, bangunan rekreasi dan fasilitas perumahan. Infrastruktur yang terdiri dari sistem fisik dan dimiliki oleh dan diatur oleh institusi negara dan perusahaan swasta.

Manajemen adalah : Diartikan sebagai “tindakan atau seni mengatur”. Sementara orang mengartikan pula sebagai suatu pengaturan, pengontrolan dan koordinasi pada berbagai elemen atau unit. Disini diartikan sebagai koordinasi dan penggunaan dana dan analisis ekonomi untuk mengoptimasikan keluaran atau menyelesaikan tujuan dari pekerjaan infrastruktur.

Manajemen infrastruktur, termasuk di dalamnya perencanaan dan pemrograman yang dibuat secara sistematik dari modal yang ditanamkan atau kekayaan, perancangan, pelaksanaan, perawatan, operasi dan evaluasi fasilitas fisik selama layanan.

Sistem manajemen infrastruktur, terdiri dari paket operasi (motoda, prosedur, data, software, polisi, keputusan dst.) yang menghubungkan dan memungkinkan pekerjaan terkait dalam infrastruktur yang dilakukan .

Faktor yang mempengaruhi IMS adalah
:
  • biaya
  • kriteria penetapan
  • strategi rawatan
  • iklim politik
Database penunjang IMS meliputi :
  1. Identifikasi yang baik dan data referensi lokasi
  2. Inventarisasi uraian/penjelasan fisik dan data riwayat pelaksanaan (construction) pada masa lalu
  3. Data kondisi pengamatan dan evaluasi
  4. Data pemakaian dan riwayat rawatan
  5. Sistem umpan balik untuk memperbaiki kegiatan IMS di masa datang
  6. software GIS (Geographic Information System)
(Sumber : Lecture MPSP UGM)

Pengelolaan Sarana dan Prasarana

kemajuan ekonomi suatu negara dapat dilihat dari aset infrastruktur yang dimilikinya. Pengembangan ekonomi yang baik umumnya akan diikuti oleh pengembangan infrastruktur yang baik pula. Kebutuhan peningkatan kualitas infrastruktur seiring dengan meningkatnya standard kehidupan dan pelayanan umum. Dan yang lebih penting lagi adalah bahwa infrastruktur yang baik menunjang kualitas hidup lebih baik. infrastruktur didefinisikan sebagai fasilitas fisik yang sering disebut fasilitas umum. Ada pula yang mendefinisikan sebagai sistem dari fasilitas umum, yang didanai oleh negara atau sendiri yang dimaksudkan untuk memberikan layanan pokok penting untuk mempertahankan suatu standar kehidupan. Jadi infrastruktur merupakan gabungan dari semua fasilitas yang menyediakan layanan umum pokok dalam hal transportasi, utilitas (air, gas, elektrikal), energi, telekomunikasi, buangan, lahan parkir, olahraga, tempat rekreasi dan perumahan. Suatu bangunan itu dikatakan baik bila mampu memberikan layanan yang masih sesuai dengan perencanaannya, sebaliknya dikatakan buruk bila : a) telah rusak lebih cepat dari rencana b) atau dan tidak mampu memberikan layanan sesuai rencana, c) telah menjadi ketinggalan jaman bila tidak dilakukan rehabilitasi, renovasi atau penggantian.

Sebab ketidak mampuan layanan adalah :

  1. Secara struktural tidak aman
  2. Sudah tidak sesuai/ kedaluwarsa
  3. Menyebabkan ketidak nyamanan bagi pemakai karena terlalu padat dan terlalu mahal untuk dirawat atau dilestarikan.

Fasilitas fisik dan layanan yang terkait dapat dibedakan dalam 7 kelompok berdasarkan fungsi utama dari layanan itu :

  1. Transportasi : transportasi darat (terowongan, jalan, jalan rel, jembatan) transportasi udara (air port, heliport, fasilitas penunggu, kontrol transportasi udara), jalan air dan pelabuhan (pengangukat kanal, terminal utama, dock kering dan pelabuhan), fasilitas antar nodal (terminal udara/ kereta), pemindahan massa (jalan bawah tanah, bus transit, kereta ringan, kereta rel tunggal, station)
  2. Air dan air kotor/limbah : suplai air (stasiun pompa, lahan pengolah, jalur air utama, sumur, peralatan elektrik/ mekanik), struktur (waduk, terowongan, aqueduct), air pertanian (kanal, sungai, pintu bagi, ambang), limbah (jalur limbah utama, seltick tank, lahan pengolah, drainasi air hujan)
  3. Manajemen limbah : (limbah padat, limbah berbahaya dan limbah nuklir)
  4. Produksi energi listrik (pusat listrik tenaga air, gas, diesel, batubara), dan distribusi listrik (saluran listrik melalui udara bertegangan tinggi/ SUTET, stasiun pusat pengendalian energi, fasilitas rawatan), pipa gas (produksi gas, perpipaan, stasiun komputer dan kontrol, tanki penyimpan, layanan dan rawatan), produksi minyak (stasiun pompa, lahan pemisahan gas/minyak, jalan), penyaluran minyak (laut dan terminal penyimpan bawah tanah, stasiun pompa, fasilitas rawat dan layanan), stasiun nuklir (reaktor nuklir, stasiun pembangkit daya, fasilitas limbah nuklir, alat-alat darurat dan fasilitasnya)
  5. Bangunan gedung : bangunan tinggi (struktur, utilitas, kolam renang, keamanan, akses bawah gedung, parkir), bangunan negara (sekolah, rumah sakit, kantor pemerintahan, kantor polisi, kantor kebakaran, kantor pos, struktur parkiran), daerah serba guna (convention center, religious congregation center, coliseum), daerah olah raga (indoors, stadium, golf court), gedung bioskop (indoor, drive-in), fasilitas perumahan (negara dan swasta), bengkel, perhotelan (hotel, inn, time sharing unit, clubs, malls)
  6. Fasilitas rekreasi : taman dan ruang bermain (jalan, daerah parkir, fasilitas rekreasi, gedung kantor, tempat KM/WC, kolam renang, area picnic), danau dan olah raga air (jalan, daerah parkir, daerah picnic, pelabuhan), tempat judi (jalan masuk, gedung, restauran, keamanan, struktur)
  7. Komunikasi : jaringan telekomnikasi (stasiun telepon umum, kabel penyaluran, catu daya, pusat saklar dan pemroses data, bangunan, menara transmisi dab repeater), jaringan kabel TV ( stasiun produksi, fasilitas transmisi, kabel distribusi, catu daya, bangunan), jaringan satelit (satelit, pusat pengendalian, sistem komunikasi, penerima, bangunan, layanan dan rawatan), jaringan informasi lalulintas (jaringan komputer, kabel distribusi, pemrosesan data, sistem on-line/off line, sumber informasi, bangunan, backup dan perekaman)
Menumpuknya masalah infrastruktur disebabkan oleh :
  1. Penanaman modal yang rendah pada bidang ini
  2. Ketidak mampuan melakukan manajemen infrastruktur
  3. Kegagalan mengenali pentingnya ekonomi di masa datang dalam kaitannya dengan pengendalian infrastruktur
  4. Pemotongan anggaran
  5. Keterlambatan penggantian infrastruktur sesaat diketahui adanya kerusakan.
  6. Kegagalan menyadari bahwa kesenjangan dalam melakukan perbaikan infrastruktur akan mempengaruhi tingkat layanan dan jenis layanan pemerintah pada masyarakat
  7. Tendensi para pejabat nasional dan lokal yang mengabaikan masalah infrastruktur negara.
  8. Membebankan kepada pembayar pajak dalam perbaikan infrastruktur
(sumber: Lecture MPSP UGM)

Pengantar



Informasi adalah hal yang sangat penting, didalamnya tertulis dan berisi pemikiran yang kita perlukan, tanpa adanya informasi mengenai berbagai macam hal kita merasa seperti hidup di dunia yang hampa. Blog ini diperuntukkan bagi siapa saja, tempat beragam informasi mengenai teknik sipil. Segala yang kita pikir dan kita tulis merupakan ungkapan hati yang tercurah melalui ide dan gagasan, ide dan gagasan merupakan kata hati yang terpahat hidup dalam alam sadar. Berharap kedepan semoga bangsa ini diisi oleh pemikiran anak bangsa yang kreatif dan maju yang menatap masa depan dengan pandangan mata penuh inspirasi dan kesadaran untuk membangun bangsa agar maju dan berani bersaing dengan bangsa lain. Jangan menjadi anak bangsa yang mudah mengeluh dan berpandangan sempit, pandanglah bangsa ini dengan semangatmu yang berdasar pengetahuan, jangan pandang bangsa ini dengan hujatan dan kesombongan. Blog ini dibuat semoga bermanfaat untuk semua...amien